12 Kiat Ngalap Berkah: Arti Keberkahan Rezeki

"Berkah" atau "al-barakah" bila kita pelajari dengan sebenarnya, baik melalui ilmu bahasa Arab atau melalui dalil-dalil dalam al-Qur'an dan as-Sunnah, niscaya kita akan mendapatkan, bahwa "al barakah" memiliki kandungan dan pemahaman yang sangat luas dan agung.
Secara ilmu bahasa, "al-barakah" berarti "Berkembang, bertambah dan kebahagiaan.” (Al-Misbah al-Munir al-Qamus al-Muhith oleh al-Fairuz Abadi 2/1236, dan Lisanul Arab oleh Ibnu Manzhur 10/395). oleh al-Faiyyumy 1/45,
Imam an-Nawawi berkata, "Asal makna keberkahan ialah kebaikan yang banyak dan abadi." (Syarah Shahih Muslim oleh an-Nawawi, 1/225).
Adapun bila ditinjau melalui dalil-dalil dalam al-Qur'an dan as-Sunnah, maka "al-barakah" memiliki makna dan perwujudan yang tidak jauh berbeda dari makna "al-barakah" dalam ilmu bahasa.
Walau demikian, kebaikan dan perkembangan tersebut tidak boleh hanya dipahami dalam wujud yang riil, yaitu jumlah harta yang senantiasa bertambah dan berlipat ganda. Kebaikan dan perkembangan harta, dapat saja terwujud dengan berlipat gandannya kegunaan harta tersebut, walaupun jumlahnya tidak bertambah banyak atau tidak berlipat ganda.
Misalnya, mungkin saja seseorang yang hanya memiliki sedikit dari harta benda, akan tetapi karena harta itu penuh dengan keberkahan, maka ia terhindar dari berbagai mara bahaya, penyakit, dan tenteram hidupnya. Dan sebaliknya, bisa saja seseorang yang hartanya melimpah ruah, akan tetapi karena tidak diberkahi Allah, hartanya tersebut menjadi sumber bencana, penyakit, dan bahkan mungkin ia tidak dapat memanfaat harta tersebut.
Salah seorang sahabat saya bercerita, bahwa ada seorang tukang becak yang sehari-harinya hidup pas-pasan. Akan tetapi, karena ia sering mengantarkan sebagian penumpangnya ke Hous Donut, ia menjadi berangan-angan: andai aku bisa memiliki kesempatan menikmati donat buatan toko ini.
Subhanallah, setelah tukang becak ini merintis usaha baru dengan bermodalkan piutang dari salah satu bank konvensional, yang tentunya dengan memungut bunga, maka usahanyapun mulai maju, dan taraf kehidupannyapun mulai berubah. Dan tidak selang berapa lama, ia menjadi salah seorang yang kaya raya.
Akan tetapi suatu hal terjadi di luar perhitungannya, bersama usahanya yang mulai maju, beberapa penyakitpun mulai menghinggapinya. Dimulai dari kencing manis dan penyakit-penyakit lainnya, akibatnya impiannya untuk dapat menikmati donat buatan Hous Donut tidak juga kunjung dapat ia wujudkan. Bila dahulu semasa ia menjadi tukang becak, ia tidak mampu membelinya, maka sekarang karena ia takut akan akibat dari makan donat.
Bila dahulu ia sering hanya mengenakan kaos butut dan celana kolor, maka sekarang setelah kaya raya, iapun tidak lebih dari itu. Yang demikian itu, dikarenakan ia lebih sering untuk berada dalam rumah, dan bahkan tidak jarang ia harus setia menemani tempat tidurnya, sambil menahan rasa sakit yang ia derita.
Untuk sedikit mengetahui tentang keberkahan yang dikisahkan dalam al-Quran, dan as-Sunnah, maka saya mengajak hadirin untuk bersama-sama merenungkan beberapa dalil berikut:
Dalil Pertama
(وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاء مَاء مُّبَارَكًا فَأَنبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيدٌ {10} رِزْقًا لِّلْعِبَادِ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَّيْتًا كَذَلِكَ الْخُرُوجُ   (ق: 9-11
"Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi (banyak membawa kemanfaatan), lalu Kami tumbuhkan dengan air itu taman-taman dan biji-biji tanaman yang diketam. Dan pohon kurma yang tingi-tinggi yang memiliki mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Demikianlah terjadinya kebangkitan." (Qs. Qaaf: 9-11).
Bila keberkahan telah menyertai hujan yang turun dari langit, tanah gersang, kering keronta menjadi subur makmur, kemudian muncullah taman-taman indah, buah-buahan dan biji-bijian yang melimpah ruah. Sehingga negeri yang dikaruniai Allah dengan hujan yang berkah, menjadi negeri gemah ripah loh jinawi (kata orang jawa) atau
(بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ  (سبأ: 15
"(Negerimu adalah) negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." (Qs. Saba': 15).
Demikianlah Allah Ta'ala menyimpulkan kisah bangsa Saba', suatu negeri yang tatkala penduduknya beriman dan beramal shaleh, penuh dengan keberkahan. Sampai-sampai ulama ahli tafsir mengisahkan, bahwa dahulu wanita kaum Saba' tidak perlu untuk memanen buah-buahan kebun mereka. Untuk mengambil hasil kebunnya, mereka cukup membawa keranjang di atas kepalanya, lalu melintas dikebunnya, maka buah-buahan yang telah masak dan berjatuhan sudah dapat memenuhi keranjangnya, tanpa harus bersusah-payah memetik atau mendatangkan pekerja yang memanennya.
Sebagian ulama lain juga menyebutkan, bahwa dahulu di negeri Saba' tidak ada lalat, nyamuk, kutu, atau serangga lainnya, yang demikian itu berkat udaranya yang bagus, cuacanya yang bersih, dan berkat kerahmatan Allah yang senantiasa meliputi mereka (Tafsir Ibnu Katsir, 3/531).
Dalil Kedua
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang berbagai kejadian yang mendahului kebangkitan hari Kiamat, beliau bersabda,
يقال للأرض: أنبتي ثمرتك وردي بركتك، فيومئذ تأكل العصابة من الرمانة، ويستظلون بقحفها، ويبارك في الرِّسْلِ، حتى إن اللقحة من الإبل لتكفي الفئام من الناس، واللقحة من البقر لتكفي القبيلة من الناس، واللقحة من الغنم لتكفي الفخذ من الناس. رواه مسلم
"Akan diperintahkan (oleh Allah) kepada bumi: tumbuhkanlah buah-buahanmu, dan kembalikan keberkahanmu, maka pada masa itu, sekelompok orang akan merasa cukup (menjadi kenyang) dengan memakan satu buah delima, dan mereka dapat berteduh dibawah kulitnya. Dan air susu diberkahi, sampai-sampai sekali peras seekor unta dapat mencukupi banyak orang, dan sekali peras susu seekor sapi dapat mencukupi manusia satu kabilah, dan sekali peras, susu seekor domba dapat mencukupi satu cabang kabilah."  (HR. Imam Muslim).
Demikianlah ketika rezeki diberkahi Allah, sehingga rezeki yang sedikit jumlahnya, akan tetapi kemanfaatannya sangat banyak, sampai-sampai satu buah delima dapat mengenyangkan segerombol orang, dan susu hasil perasan seekor sapi dapat mencukupi kebutuhan orang satu kabilah.
Ibnu Qayyim berkata, "Tidaklah kelapangan rezeki dan amalan diukur dengan jumlahnya yang banyak, tidaklah panjang umur dilihat dari bulan dan tahunnya yang berjumlah banyak. Akan tetapi, kelapangan rezeki dan umur diukur dengan keberkahannya." (Al-Jawabul Kafi karya Ibnu Qayyim, 56).
Bila ada yang berkata, “Itukan kelak tatkala Kiamat telah dekat, sehingga tidak mengherankan, karena saat itu banyak terjadi kejadian yang luar biasa, sehingga apa yang disebutkan pada hadits ini adalah sebagian dari hal-hal tersebut.”
Ucapan ini tidak sepenuhnya benar, sebab hal yang serupa -walau tidak sebesar yang disebutkan pada hadits ini- juga pernah terjadi sebelum zaman kita, yaitu pada masa-masa keemasan umat Islam.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Sungguh, dahulu biji-bijian, baik gandum atau lainnya lebih besar dibanding yang ada sekarang, sebagaimana keberkahan yang ada padanya (biji-bijian kala itu-pen) lebih banyak. Imam Ahmad telah meriwayatkan melalui jalur sanadnya, bahwa telah ditemukan di gudang sebagian khalifah Bani Umawiyyah sekantung gandum yang biji-bijinya sebesar biji kurma, dan bertuliskan pada kantung luarnya: 'Ini adalah gandum hasil panen masa keadilan ditegakkan.'" (Zaadul Ma'ad oleh Ibnul Qayyim, 4 / 363 dan Musnad Imam Ahmad bin Hambal, 2/296).
Seusai kita membaca hadits dan keterangan Imam Ibnul Qayyim di atas, kemudian kita berusaha mencocokkannya dengan diri kita, niscaya yang kita dapatkan adalah kebalikannya, yaitu makanan yang semestinya mencukupi beberapa orang tidak cukup untuk mengenyangkan satu orang, berbiji-biji buah delima hanya mencukupi satu orang.
Dalil Ketiga
عن عُرْوَةَ بن أبي الجعد البارقي رضي الله عنه أَنَّ النبي صلّى الله عليه وسلّم أَعْطَاهُ دِينَارًا يَشْتَرِي له بِهِ شَاةً فَاشْتَرَى له بِهِ شَاتَيْنِ فَبَاعَ إِحْدَاهُمَا بِدِينَارٍ وَجَاءَهُ بِدِينَارٍ وَشَاةٍ فَدَعَا له بِالْبَرَكَةِ في بَيْعِهِ. وكان لو اشْتَرَى التُّرَابَ لَرَبِحَ فيه. رواه البخاري
"Dari sahabat Urwah bin Abil Ja'id al Bariqy radhillahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberinya uang satu dinar agar ia membelikan seekor kambing untuk beliau, maka sahabat Urwah dengan uang itu membeli dua ekor kambing, lalu menjual salah satunya seharga satu dinar. Dan iapun datang menghadap Nabi dengan membawa uang satu dinar dan seekor kambing. Kemudian Nabi mendoakannya agar mendapatkan keberkahan dalam perniagaannya. Sehingga andaikata ia membeli debu, niscaya ia akan mendapatkan keuntungan padanya." (HR. al-Bukhary).
Demikianlah sedikit gambaran tentang peranan keberkahan pada usaha, penghasilan, dan kehidupan manusia, yang digambarkan dalam al-Quran dan al-Hadits.
Sebenarnya, masih banyak lagi gambaran tentang peranan keberkahan yang disebutkan dalam al-Quran atau hadits, hanya karena tidak ingin terlalu bertele-tele, saya cukupkan dengan tiga dalil di atas sebagai contoh, sedangkan sebagian lainnya akan disebutkan pada pembahasan selanjutnya.
Penulis: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, M.A
Artikel www.PengusahaMuslim.com

ANAK CENGENG HADAPI DENGAN ENTENG

Jangan gusar kalau anak kita sebentar-sebentar menangis. Di bawah usia tiga tahun, sikap cengeng dan rewel memang sering terjadi.
Kesulitan mengungkap keinginan dengan kata-kata membuat seorang anak jadi sering menangis dan rewel. Menurut psikolog, Anna Surti Ariani, PSI dari Jagadnita Consulting, agar cengengnya tak jadi berkepanjangan, orang tua harus tanggap dan cepat berbuat sesuatu. Misalnya, pergi dari lokasi yang membuat anak merajuk, dan memindahkan perhatiannya ke hal lain.
Ia juga menekankan agar orang tua jangan ikut-ikutan jengkel dan memarahi si anak. "Hal ini hanya akan menambah kejengkelannya sehingga makin menjadi-jadi cengengnya. Apalagi jika sudah disertai sikap kasar, seperti merusak atau melemparkan barang; orang tua harus memberikan pengarahan agar anak tidak meneruskan dan mengulangi perbuatannya."
Agar kita bisa menghadapi kecengengan anak dengan tepat, kenali dulu faktor pemicunya.
1. Frustrasi
Anak sudah mengungkapkan keinginannya, tapi tidak dipenuhi orang tua, maka lazimnya ia akan melampiaskan kekesalan lewat tangisan. Misal, ia menginginkan makanan atau mainan yang dilihatnya di supermarket, tapi tidak dikabulkan, maka sepanjang jalan anak akan menangis terus dan menjadi rewel.
Atasi sikap ngambeknya dengan bujukan yang tenang dan pelan. Lalu dengan tegas katakan kepadanya, ia tidak dapat memiliki benda-benda tersebut jika masih bersikap seperti itu. Atau katakan kepadanya, Anda tidak mau mendengarkan permintaannya jika ia masih menangis. Jika tangisnya berhenti, peluk ia erat-erat sambil memberikan benda favoritnya. Katakan juga padanya, banyak cara untuk mendapatkan apa yang ia mau tanpa harus bersikap tidak baik seperti itu.
Sikap rewel di jalan sebetulnya bisa dikurangi jika sebelum mengajaknya pergi anak sudah dalam keadaan kenyang. "Dalam keadaan kenyang, anak biasanya tidak terlalu rewel minta jajan," ungkap Nina.
2. Situasi baru
Situasi maupun kondisi baru kadang membuat anak-anak tidak betah, karena di situ ia belum dapat meluapkan emosinya untuk bermain. Umpamanya, anak diajak ke pesta bersama orang tua dimana orang-orangnya tidak ia kenal. Belum lagi suasana hiruk-pikuk sering membuat anak tak betah. Namun ia sulit mengungkapkan ketidakbetahannya, jadi yang dilakukan adalah menangis.
Mengatasinya, buatlah suasana yang asing dan hiruk pikuk itu menjadi akrab baginya. Kenalkan ia dengan rekan atau teman-teman kita. Apalagi jika mereka membawa anak kecil juga. Setelah itu, biarkan anak-anak bermain bersama agar tidak bosan dan merasa senang.
3. Suasana tidak nyaman
Suasana yang tidak nyaman, seperti hawa panas, udara kotor, ruangan sempit dan suara bising sering membuatnya menjadi cengeng. Salah satunya adalah suasana dalam angkutan umum. Suhu panas disertai suara derungan mobil sering membuat anak tidak betah. Anak lalu mencoba mengungkapkan perasaan tidak nyamannya dengan terus-menerus menangis.
Agar tak terjadi hal demikian, jelaskan dulu gambaran situasi dan kondisi yang akan ia temui. Sebelum mengajaknya naik angkutan umum, misal, beri ia pengertian bahwa di dalamnya hawa mungkin panas dan orang-orangnya tidak dikenal. "Namun, cobalah mengalihkan kondisi tak nyaman itu dengan hal-hal menarik, seperti melakukan komunikasi atau menunjukkan tempat-tempat menyenangkan dan menarik kepada anak sepanjang perjalanan."
4. Sakit
Karena sakit, anak merasakan kondisi tubuhnya tidak nyaman. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Kondisi tubuhnya juga lemas dan lemah. Semua itu tak jarang membuat anak jadi cengeng, termasuk anak yang tadinya tidak cengeng. Belum lagi, sikap orang tua yang lebih protektif kepada anak sakit ternyata bisa menambah sikap cengeng itu.
Tak ada jalan selain menganggapnya wajar. Lakukan sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih enak. Misal, memutarkan film atau lagu kesukaannya, atau mendongeng kan cerita yang menarik.
5. Kelelahan
Sama halnya dengan sakit, kelelahan juga bisa membuat anak cengeng. Misalnya, sehabis bermain seharian. Jika orang dewasa bisa langsung mengungkapkan kondisi tubuhnya yang lelah, maka tidak demikian dengan anak. Apalagi orang tua belum tentu langsung tanggap. Akhirnya, anak mengungkapkan kondisinya dengan sikap rewel dan cengeng.
Kerewelan anak sebetulnya merupakan ungkapan bahwa ia menginginkan istirahat. Ajak anak ke tempat tidur lalu bacakan dongeng untuknya.
6. Butuh perhatian
Pada saat perhatian orang tua untuknya terpecah, anak akan merasa terbuang. Kondisi ini umumnya muncul saat ia baru saja memiliki adik yang menyita perhatian orang tua. Perasaan terbuang membuat anak rewel yang tak jarang disertai tindakan untuk memancing perhatian orang tua. Salah satunya mengganggu si adik.
Untuk mengatasinya, bersikaplah adil. Curahkan perhatian kita kepada si kakak, sama besarnya dengan kepada si adik. Tumbuhkan rasa sayang dan memiliki, misalnya dengan menyuruh kakak menjaga adiknya.
7. Kehilangan figur tersayang
Hal ini akan dialami jika orang tua meninggalkan anak dalam jangka waktu lama. Bagaimanapun, di usia ini anak sangat tergantung pada kehadiran figur yang dekat dengannya. Ketika figur itu pergi, ia merasa sangat kehilangan yang diungkapkannya dalam bentuk kecengengan.
Untuk mengatasinya, orang yang kebetulan dipercaya sebagai pengasuh harus menunjukkan sikap yang dapat membuatnya nyaman. Alihkan perhatiannya dari ingatan terhadap orang tua dengan aktivitas-aktivitas yang sangat menyenangkan. Umpamanya, mengajak ia bermain bersama teman-teman sebaya.
8. Terlalu banyak larangan
Terlalu banyak melarang akan membuat anak berang. Di usia ini perkembangan motoriknya sedang pesat. Setiap saat dia akan berlari-lari, menaiki kursi, maupun melompat-lompat. Nah, sikap orang tua yang selalu melarang, seperti "Awas, nanti jatuh," atau, "Jangan dipegang-pegang, nanti pecah", tidak akan membuatnya jadi penurut, justru sebaliknya, anak ingin berontak. "Asal tahu saja, saat itu anak ingin menunjukkan kemampuan yang dimilikinya," ungkap Nina. Jadi, orang tua justru harus memberikan dukungan atas perkembangan anaknya. Misal, saat ia berusaha memanjat kursi, dukunglah dengan cara tidak melarangnya, tapi menjaganya kalau-kalau ia terjatuh.
9. Habis menonton film
Di usia ini anak belum bisa membedakan dunia khayalan dalam film dengan kenyataan. Anak akan menganggap nyata adegan seram atau kekerasan yang kebetulan ditontonnya. Jangan heran kalau setelah itu ia merasa ada hantu yang terus membayangi dirinya. Ia pun jadi merasa tidak nyaman dan gampang menangis. Perasaan tertekan itu juga berpengaruh terhadap aktivitasnya, seperti selalu minta diantar jika ingin pergi ke kamar mandi.
Menyanggah keberadaan hantu tersebut, tidaklah menyelesaikan masalah, karena ketakutan anak akan hantu sama halnya dengan ketakutan orang dewasa di saat bangun dari mimpi buruk. Lebih baik, berikan pengertian kepadanya dengan penuh kesabaran. Katakan, "Ayo kita cari hantu itu, lalu kita usir bersama-sama, ya."  
Saeful Imam. Foto: Vitri/nakita

3 MANFAAT MEMILIH TOKOH HERO FAVORIT

Salah satunya, anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya.
Beberapa saat setelah film Spiderman II diluncurkan di bioskop-bioskop, banyak orang tua mengeluh kalau anaknya merengek-rengek minta dibelikan baju merah-biru bergambar jaring laba-laba ala tokoh superhero tersebut. Tak hanya sampai di situ, dengan baju tersebut, mereka seakan-akan dapat berubah menjadi "sakti" sehingga sering berciiiat-ciaat dan melompat-lompat tanpa kenal tempat. "Saat di mal, anakku yang sedang mengenakan baju Spiderman, tiba-tiba berteriak pada kakaknya untuk mengajak lari karena Doc Oc (manusia gurita musuh Spiderman) datang. 'Awas Doc Oc dateng...' sambil tangannya menunjuk-nunjuk ke arahku. Duh malunya. Apalagi akibat teriakan kedua anakku itu, semua mata memandang ke arah kami!" keluh seorang ibu.
Memang, orang tua bisa jengkel, sebal, heran, kala si kecil mengikuti polah si tokoh idola seharian. Bahkan tak jarang yang sampai bertanya, "Nih, anak perlu dibawa ke psikolog enggak sih? Ciaaat... ciaat melulu tiap hari." Jawabannya: enggak perlu kok! Menurut Rosdiana S.Tarigan, M.Psi., MHPEd., suatu hal yang wajar kalau si batita punya tokoh hero atau tokoh yang ia sukai, kagumi, dan idolakan. Hal ini berkaitan dengan perkembangan otaknya yang sudah lebih mengerti pada apa yang ia lihat dan dengar dari suatu kejadian yang ada di sekitar dirinya. Selain itu, mereka juga mulai mempunyai kecenderungan akan sesuatu yang dia sukai dan tidak. "Aku lebih suka Power Rangers daripada Ultraman. Soalnya helm Ultraman berjambul sih," misal.
Yang juga masih dalam batas kewajaran, si batita biasanya senang berulang kali menonton film heronya atau berulang-ulang memakai baju bergambar si tokoh hero tanpa mau diganti. "Pada usia ini, kesenangan anak pada sesuatu masih terbatas. Jadi apa pun yang disuka akan dimintanya berulang-ulang setiap hari. Memang terkesan agak berlebihan kalau dilihat dari sudut pandang orang dewasa, tapi selama tak membahayakan dirinya masih tetap wajar, kok," ujar psikolog dari Empaty Development Center, Jakarta ini.
TAK HANYA YANG BERTOPENG
Yang perlu diketahui, tokoh hero yang dikagumi batita tak sebatas tokoh yang jago berkelahi dan bertopeng saja. Mereka bisa saja mengidolakan tokoh hewan yang digambarkan sebagai jagoan seperti Simba, Nemo, atau Willy si paus. Dapat juga tokoh yang digambarkan sebagai orang yang penyayang, baik hati, atau cerdik. Sebutlah Tintin, tokoh hasil rekaan Herge. Karakter tokoh berjambul ini malah diceritakan sebagai pria yang antikekerasan, cerdik, baik hati, serta jujur.
Menurut Diana, pengidolaan bisa muncul kapan saja pada setiap anak, saat ia memiliki kesan mendalam pada figur tertentu. "Orang-orang terdekat bisa juga menjadi tokoh hero bagi anak. Selain orang tua, bisa juga guru di kelompok bermainnya, kakek, atau lainnya. Anak mengagumi guru mungkin karena ia kerap diperlakukan dengan baik. Sedangkan ia terkesan pada sang kakek, mungkin karena sering mendengar cerita tentang kepahlawanannya sehingga memberi kebanggaan secara turun-temurun dalam keluarga tersebut."
Uniknya, kata Diana, pemilihan anak pada seorang tokoh idola tak kenal jender. Dalam artian, si upik bisa saja gandrung pada Superman sementara si buyung kagum pada kelincahan para Power Puff Girls. Hal ini sah-sah saja. Justru Diana mengimbau orang tua agar jangan bias jender karena baik anak perempuan dan laki-laki harus memiliki kesetaraan.
Pemujaan pada seorang tokoh hero pun tak bisa dikatakan dapat menggambarkan kepribadian anak. Jadi bukan berarti anak yang energik dan aktif pasti suka tokoh yang macho, misalnya. Bisa saja, ia menyukai figur yang lembut sifatnya. "Pemilihan anak pada suatu tokoh hero lebih pada penggambaran norma atau nilai yang dianut dalam lingkungan keluarganya. Jadi bukan pada masalah kepribadiannya," ujar Diana.
HAL YANG MESTI DIWASPADAI
Hanya saja, psikolog lulusan Universitas Indonesia ini mewanti-wanti agar orang tua memantau siapa tokoh hero yang dikagumi si kecil. Jangan sampai anak salah pilih; yang dikagumi justru tokoh antagonis yang punya karakter buruk. Ini bisa saja terjadi, umpamanya, karena anak sering terekspos film tentang penjahat sehingga dia berkeinginan jadi tokoh penjahat tersebut. Meski demikian hindari mencela dan memarahinya. Lebih baik jelaskan saja, "Dek, monster Org itu memang jago tapi dia jahat. Lihat deh, dia jadi enggak punya teman kan? Sering dikejar-kejar Power Rangers lagi!" Lalu berikan tokoh lain yang mempunyai sifat positif. "Kalau Mama senang Putri Shiela karena sering menolong Power Rangers jika sedang dalam kesulitan. Semua orang jadi sayang sama dia," misalnya.
Hal lain yang patut dicermati juga mengenai implikasi pengidolaan, karena bisa saja si kecil jadi meniru-niru perilaku tokoh pujaannya. Jika Spiderman piawai memanjat gedung, si kecil pun akan coba-coba memanjat dinding rumah. Si Upik yang memuja Barbie, mungkin akan meniru gaya berpakaian bahkan rambut si boneka cantik ini. Nah, untuk soal ini, menurut Diana, selama apa yang dilakukan anak tidak membahayakan, biarkan ia meniru-niru sang idolanya itu. Kecuali tentu jika ia sudah berbuat hal yang berisiko, semisal "terbang" dari jendela rumah karena ingin seperti Superman. Memang tak mudah bagi orang tua untuk mengatakan kepada si batita bahwa Superman hanya sekadar tokoh di film yang sebenarnya tidak bisa terbang. Penjelasan seperti itu masih terlalu kompleks diterima jalan pikirannya. Jadi cukup jelaskan, "Adek kan bukan Superman. Kalau Adek loncat dari jendela bisa jatuh dan kakinya bisa patah."
Namun, untuk menutup rasa penasaran anak akan sensasi terbang ala Superman, bisa juga, orang tua menciptakan suatu dramatic play. Misal, mengajak anak tengkurap di atas bantal yang agak tinggi untuk kemudian menggerakkan tangan dan kakinya seolah sedang terbang di suatu ketinggian. Kalaupun si batita ingin meniru perilaku melompat atau memanjat, mintalah ia melakukannya dari tempat yang tak terlalu tinggi dan terjangkau. Namun, tetap dalam pengawasan orang tua atau orang dewasa yang ada bersamanya.
MANFAAT TOKOH HERO
Jadi, saran Diana, hindari meremehkan tokoh hero si kecil, apalagi dengan kata-kata celaan, seperti, "Apa sih bagusnya Spiderman?" karena hal ini akan dapat mematikan kreativitas dan inisiatifnya. Si kecil pun akan merasa kurang kompeten dalam memilih sesuatu yang disukainya atau tokoh yang diidolakannya. Kelak, rasa penghargaan terhadap dirinya tidak terbentuk optimal.
Lagi pula jika si kecil memiliki tokoh hero, orang tua dapat memetik beberapa manfaat, yakni:
* Sebagai Media Penanaman Nilai. Adanya pengidolaan anak pada tokoh hero dapat mempermudah orang tua dalam memasukkan berbagai nilai-nilai kehidupan. "Spiderman itu sayang sama anak baik yang mau meminjamkan temannya mainan," begitu misalnya.
* Panutan. Umpamanya, saat anak sulit makan, kita dapat mengatakan, "Popeye jadi kuat kan kalau makan bayam. Adek kalau makan bayam juga bisa jadi jagoan."
* Menumbuhkan imajinasi. Bila orang tua dapat mengolah rasa suka anak pada tokoh tertentu menjadi suatu permainan yang imajinatif dan menyenangkan, maka imajinasi anak pun bisa berkembang dengan baik. Umpamanya, "Kita buat topeng kertas biar kayak Batman yuk!" Lalu apakah kesukaan anak akan suatu tokoh hero akan berlanjut terus? Tidak juga kok. Menurut Diana, dengan bertambahnya usia si kecil, tokoh hero ini bisa berganti. Namun bisa juga tidak. Tergantung seberapa sering tokoh hero tersebut terekspos dan bagaimana pola pikir anak nanti. Jika pengidolaannya pada tokoh hero tersebut difasilitasi misalnya orang tua selalu membelikan pernak-pernik yang berkaitan dengan tokoh itu termasuk buku dan filmnya maka kesukaan anak pada idolanya bisa bertahan lama. Sebaliknya, bila ekspos tokoh tersebut dan dukungan orang tua kurang, ditambah pola pikir anak sudah lebih meningkat, kesukaannya akan tokoh hero itu hanya sesaat. Toh, berlanjut atau tidak kesenangan si kecil pada tokoh tertentu, hal ini normal saja.
TOKOH HERO "IMPOR" LEBIH LAKU
Anak zaman sekarang cenderung lebih memilih tokoh hero "impor", seperti Spiderman, Superman, Batman atau lainnya ketimbang tokoh hero made in Indonesia sebutlah Gatot Kaca, Si Kancil, Diponegoro, Jendral Sudirman dan lainnya. Mengapa? Karena umumnya tokoh hero lokal jarang sekali terekspos media, baik media elektronik maupun cetak. Meskipun ada, jumlah dan frekuensinya jauh lebih sedikit. Buku-buku cerita kepahlawanan tokoh lokal pun dikemas kurang menarik.
Kalaupun orang tua menceritakan kehebatan si tokoh, si kecil akan sulit membayangkan sosok atau karakternya, karena dianggap terlalu abstrak. Tak heran, jarang batita yang mengidolakan tokoh hero lokal. Kecuali jika memang si tokoh punya kaitan langsung dalam keluarga, kakek, umpamanya. Mau tak mau anak akan selalu mendengar cerita kepahlawanannya dan bisa secara langsung melihat wajah si kakek dari foto.
Sebaliknya, lanjut Diana, tokoh hero impor banyak terekspos melalui berbagai media, dari film hingga buku. Jika anak bisa melihatnya dengan lebih detail; bagaimana wajah, karakter, dan gerak-geriknya, maka tokoh hero tersebut akan lebih merasuk dalam dirinya.
Dedeh Kurniasih. Foto: Iman/nakita

MUTIARA/RAMLAN YAHYA

Part 3, 10yrs in Coma with Brain Cancer, Nasheed

10 yers Old Little girl Baraaha reciting Surah Abasa TamilBayan.com.flv

Umar bin Abdul Aziz r.a. (61 – 101 H)

Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Umar bin
Khatab r.a. berjalan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan
satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria ini lelah dan memutuskan untuk
beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak
perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat.
“Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air,” kata sang ibu.
“Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang
dicampur air,” jawab sang anak.
“Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Tho insyaallah Amirul
Mukminin tidak mengetahuinya,” kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya.
“Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rab dari Amirul Mukminin
pasti melihatnya,” tegas si anak menolak.
Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang,
bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin shalat Subuh. Sesampai di rumah,
dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, “Wahai Ashim putra Umar bin
Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu
ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya.”
Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang tak lain memang
Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari
penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata,
“Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku
lihat insyaallah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudahmudahan
pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa.”
Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari
pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang
nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam
mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar, dengan kening
yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia memimpin umat
Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal,
cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya.
Pada saat kakeknya Amirul Mukminin Umar bin Khattab terbunuh pada tahun 644
Masehi, Ummi Ashim turut menghadiri pemakamannya. Kemudian Ummi Ashim
menjalani 12 tahun kekhalifahan Ustman bin Affan sampai terbunuh pada tahun 656
Maserhi. Setelah itu, Ummi Ashim juga ikut menyaksikan 5 tahun kekhalifahan Imam
Ali bin Abi Thalib r.a. Hingga akhirnya Muawiyah berkuasa dan mendirikan Dinasti
Umayyah.
Pergantian sistem kekhalifahan ke sistem dinasti ini sangat berdampak pada Negara Islam
saat itu. Penguasa mulai memerintah dalam kemewahan. Setelah penguasa yang mewah,
penyakit-penyakit yang lain mulai tumbuh dan bersemi. Ambisi kekuasaan dan kekuatan,
penumpukan kekayaan, dan korupsi mewarnai sejarah Islam dalam Dinasti Umayyah.
Negara bertambah luas, penduduk bertambah banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang, tapi orang-orang semakin merindukan ukhuwah persaudaraan, keadilan dan
kesahajaan Ali, Utsman, Umar, dan Abu Bakar. Status kaya-miskin mulai terlihat jelas,
posisi pejabat-rakyat mulai terasa. Kafir dhimni pun mengeluhkan resahnya,
“Sesungguhnya kami merindukan Umar, dia datang ke sini menanyakan kabar dan bisnis
kami. Dia tanyakan juga apakah ada hukum-hukumnya yang merugikan kami. Kami
ikhlas membayar pajak berapapun yang dia minta. Sekarang, kami membayar pajak
karena takut.”
Kemudian Muawiyah membaiat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi penggantinya.
Tindakan Muawiyah ini adalah awal malapetaka dinasti Umayyah yang dia buat sendiri.
Yazid bukanlah seorang amir yang semestinya. Kezaliman dilegalkan dan tindakannya
yang paling disesali adalah membunuh sahabat-sahabat Rasul serta cucunya Husein bin
Ali bin Abi Thalib. Yazid mati menggenaskan tiga hari setelah dia membunuh Husein.
Akan tetapi, putra Yazid, Muawiyah bin Yazid, adalah seorang ahli ibadah. Dia
menyadari kesalahan kakeknya dan ayahnya dan menolak menggantikan ayahnya. Dia
memilih pergi dan singgasana dinasti Umayah kosong. Terjadilah rebutan kekuasaan
dikalangan bani Umayah. Abdullah bin Zubeir, seorang sahabat utama Rasulullah
dicalonkan untuk menjadi amirul mukminin. Namun, kelicikan mengantarkan Marwan
bin Hakam, bani Umayah dari keluarga Hakam, untuk mengisi posisi kosong itu dan
meneruskan sistem dinasti. Marwan bin Hakam memimpin selama sepuluh tahun lebih
dan lebih zalim daripada Yazid.
Kelahiran Umar bin Abdul Aziz
Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah
Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 – 705 M) yang merupakan
kakaknya. Abdul Mallik bin Marwan adalah seorang shaleh, ahli fiqh dan tafsir, serta raja
yang baik terlepas dari permasalahan ummat yang diwarisi oleh ayahnya (Marwan bin
Hakam) saat itu.
Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Beliau dilahirkan di Halawan,
kampung yang terletak di Mesir, pada tahun 61 Hijrah. Umar kecil hidup dalam
lingkungan istana dan mewah. Saat masih kecil Umar mendapat kecelakaan. Tanpa
sengaja seekor kuda jantan menendangnya sehingga keningnya robek hingga tulang
keningnya terlihat. Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika
tersentak dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar,
“Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim. Mimpi Umar bin Khattab insyaallah
terwujud, dialah anak dari keturunan Umayyah yang akan memperbaiki bangsa
ini.“
Umar bin Abdul Aziz menuntut ilmu sejak beliau masih kecil. Beliau sentiasa berada di
dalam majlis ilmu bersama-sama dengan orang-orang yang pakar di dalam bidang fikih
dan juga ulama-ulama. Beliau telah menghafaz al-Quran sejak masih kecil. Merantau ke
Madinah untuk menimba ilmu pengetahuan. Beliau telah berguru dengan beberapa tokoh
terkemuka spt Imam Malik b. Anas, Urwah b. Zubair, Abdullah b. Jaafar, Yusuf b.
Abdullah dan sebagainya. Kemudian beliau melanjutkan pelajaran dengan beberapa
tokoh terkenal di Mesir.
Semasa Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintah, beliau memegang jawatan
gabernur Madinah/Hijaz dan berjaya mentadbir wilayah itu dengan baik. Ketika itu
usianya lebih kurang 28 tahun. Pada zaman Sulaiman bin Abdul Malik memerintah,
beliau dilantik menjadi menteri kanan dan penasihat utama khalifah. Pada masa itu
usianya 33 tahun.
Umar bin Abdul Aziz mempersunting Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan sebagai
istrinya. Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan adalah putri dari khalifah Abdul Malik
bin Marwan. Demikian juga, keempat saudaranya pun semua khalifah, yaitu Al Walid
Sulaiman, Al Yazid, dan Hisyam. Ketika Fatimah dipinang untuk Umar bin Abdul Aziz,
pada waktu itu Umar masih layaknya orang kebanyakan bukan sebagai calon pemangku
jabatan khalifah.
Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah
Atas wasiat yang dikeluarkan oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, Umar bin Abdul
Aziz diangkat menjadi khalifah pada usianya 37 tahun. Beliau dilantik menjadi Khalifah
selepas kematian Sulaiman bin Abdul Malik tetapi beliau tidak suka kepada pelantikan
tersebut. Lalu beliau memerintahkan supaya memanggil orang ramai untuk mendirikan
sembahyang. Selepas itu orang ramai mula berpusu-pusu pergi ke masjid. Apabila
mereka semua telah berkumpul, beliau bangun menyampaikan ucapan. Lantas beliau
mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan berselawat kepada Nabi s.a.w kemudian
beliau berkata:
“Wahai sekalian umat manusia! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta
pandangan daripada aku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan daripada aku serta
tidak dibincangkan bersama dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang
kamu berikan kepada aku dan pilihlah seorang Khalifah yang kamu reda”.
Tiba-tiba orang ramai serentak berkata:
“Kami telah memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga reda kepada kamu.
Oleh yang demikian perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkatan”.
Lalu beliau berpesan kepada orang ramai supaya bertakwa, zuhud kepada kekayaan dunia
dan mendorong mereka supaya cintakan akhirat kemudian beliau berkata pula kepada
mereka: “Wahai sekalian umat manusia! Sesiapa yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati
dan sesiapa yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh sesiapapun. Wahai
sekalian umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah di dalam
memimpin kamu dan sekiranya aku tidak taat kepada Allah, janganlah sesiapa mentaati
aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.
Umar rahimahullah pernah menghimpunkan sekumpulan ahli fekah dan ulama kemudian
beliau berkata kepada mereka: “Aku menghimpunkan kamu semua untuk bertanya
pendapat tentang perkara yang berkaitan dengan barangan yang diambil secara zalim
yang masih berada bersama-sama dengan keluarga aku?” Lalu mereka menjawab:
“Wahai Amirul Mukminin! perkara tersebut berlaku bukan pada masa pemerintahan
kamu dan dosa kezaliman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohnya.” Walau
bagaimanapun Umar tidak puas hati dengan jawapan tersebut sebaliknya beliau
menerima pendapat daripada kumpulan yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul
Malik yang berkata kepada beliau: “Aku berpendapat bahawa ia hendaklah dikembalikan
kepada pemilik asalnya selagi kamu mengetahuinya. Sekiranya kamu tidak
mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang
mengambilnya secara zalim.” Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau
mengembalikan semula barangan yang diambil secara zalim kepada pemilik asalnya.
Sesudah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar
langsung mengajukan pilihan kepada Fatimah, isteri tercinta.
Umar berkata kepadanya, “Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antar dua.”
Fatimah bertanya kepada suaminya, “Memilih apa, kakanda?”
Umar bin Abdul Azz menerangkan, “Memilih antara perhiasan emas berlian yang kau
pakai dengan Umar bin Abdul Aziz yang mendampingimu.”
Kata Fatimah, “Demi Allah, Aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripadamu, ya
Amirul Mukminin. Inilah emas permata dan seluruh perhiasanku.”
Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima semua perhiasan itu dan
menyerahkannya ke Baitulmal, kas Negara kaum muslimin. Sementara Umar bin Abdul
Aziz dan keluarganya makan makanan rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.
Setelah menjadi khalifah, beliau mengubah beberapa perkara yang lebih mirip kepada
sistem feodal. Di antara perubahan awal yang dilakukannya ialah :
1) menghapuskan cacian terhadap Saidina Ali b Abu Thalib dan keluarganya yang
disebut dalam khutbah-khutbah Jumaat dan digantikan dengan beberapa potongan ayat
suci al-Quran
2) merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan
mengembalikannya ke Baitulmal
3) memecat pegawai-pegawai yang tidak cekap, menyalahgunakan kuasa dan pegawai
yang tidak layak yang dilantik atas pengaruh keluarga Khalifah
4) menghapuskan pegawai pribadi bagi Khalifah sebagaimana yang diamalkan oleh
Khalifah terdahulu. Ini membolehkan beliau bebas bergaul dengan rakyat jelata tanpa
sekatan tidak seperti khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar
yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.
Selain daripada itu, beliau amat menitilberatkan tentang kebajikan rakyat miskin di mana
beliau juga telah menaikkan gaji buruh sehingga ada yang menyamai gaji pegawai
kerajaan.
Beliau juga amat menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah
lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan
solat secara berjammah dan masjid-masjid dijadikan tempat untuk mempelajari hukum
Allah sebegaimana yang berlaku di zaman Rasulullah SAW dan para Khulafa’ Ar-
Rasyidin. Baginda turut mengarahkan Muhammad b Abu Bakar Al-Hazni di Mekah agar
mengumpul dan menyusun hadith-hadith Raulullah SAW. Beliau juga meriwayatkan
hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis
daripada beliau.
Dalam bidang ilmu pula, beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya
menterjemahkan buku-buku kedoktoran dan pelbagai bidang ilmu dari bahasa Greek,
Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya senang dipelajari oleh umat Islam.
Dalam mengukuhkan lagi dakwah Islamiyah, beliau telah menghantar 10 orang pakar
hukum Islam ke Afrika Utara serta menghantar beberapa orang pendakwah kepada rajaraja
India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam. Di
samping itu juga beliau telah menghapuskan bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas
orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya telah menjadikan
keadilan sebagai keutamaan pemerintahannya. Beliau ingin semua rakyat dilayani dengan
adil tidak memandang keturunan dan pangkat supaya keadilan dapat berjalan dengan
sempurna. Keadilan yang beliau perjuangan adalah menyamai keadilan di zaman
kakeknya, Khalifah Umar Al-Khatab.
Pada masa pemerintahan beliau, kerajaan Umaiyyah semakin kuat tiada pemberontakan
dalaman, kurang berlaku penyelewengan, rakyat mendapat layanan yang sewajarnya dan
menjadi kaya-raya hinggakan Baitulmal penuh dengan harta zakat kerana tiada lagi orang
yang mahu menerima zakat. Rakyat umumnya sudah kaya ataupun sekurang-kurangnya
mau berdikari sendiri. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ra, pasukan kaum
muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di sebelah
timur. Pada waktu itu kekausaan pemerintahan di Portugal dan Spanyol berada di bawah
kekuasaannya.
Kematian beliau
Beliau wafat pada tahun 101 Hijrah ketika berusia 39 tahun. Beliau memerintah hanya
selama 2 tahun 5 bulan saja. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya,
Yazid bin Abdul Malik.
Muhammad bin Ali bin Al-Husin rahimahullah berkata tentang beliau: “Kamu telah sedia
maklum bahwa setiap kaum mempunyai seorang tokoh yang menonjol dan tokoh yang
menonjol dari kalangan Bani Umaiyyah ialah Umar bin Abdul Aziz, beliau akan
dibangkitkan di hari kiamat kelak seolah-olah beliau satu umat yang berasingan.”
Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang keluruhan
budinya. Di antaranya ialah :
1) At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar Al-Khatab telah berkata : “Dari anakku
(zuriatku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan
akan memenuhkan dunia dengan keadilan”
2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata : “Aku tidak pernah
menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat
imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW melainkan daripada Umar bin Abdul
Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gabenor Madinah”
3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata
: “Aku telah beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi : “Jika
seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiah
kepadanya kerana dia adalah pemimpin yang adil”.” Lalu aku menanti-nanti sehinggalah
Umar b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun mendapatkannya dan memberi baiah
kepadanya”.
4) Qais bin Jabir berkata : “Perbandingan Umar b Abdul Aziz di sisi Bani Ummaiyyah
seperti orang yang beriman di kalangan keluarga Firaun”
5) Hassan al-Qishab telah berkata :”Aku melihat serigala diternak bersama dengan
sekumpulan kambing di zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz”
6) Umar b Asid telah berkata :”Demi Allah, Umar Ibnu Aziz tidak meninggal dunia
sehingga datang seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata
kepada orang ramai :”Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu”. Tetapi
tiada yang mahu menerimanya (kerana semua sudah kaya) dan sesungguhnya Umar telah
menjadikan rakyatnya kaya-raya”
7) ‘Atha’ telah berkata : “Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap malam.
Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat,
kemudian mereka sama-sama menangis kerana takut kepada azab Allah seolah-olah ada
jenayah di antara mereka.”
Wallahu a’lam…

10 Kesalahan Yang Akan Merusak Peluang Anda


10 Kesalahan yang akan merusak peluang Anda menjadi pengusaha sukses:
  1. Membiarkan ketakutan menahan Anda. Kami yakin isu nomor 1 yang mempengaruhi keberhasilan bisnis baru adalah takut gagal, takut sukses, takut kritikan, takut tidak dihargai dan takut memikirkan orang tidak akan menyukai produk atau jasa Anda. Memahami ketakutan tersebut bisa menghalangi Anda. Belajar untuk mengenalinya dan berhubungan dengannya.
  2. Gagal mengembangkan hubungan yang sesungguhnya. Tidak ada yang terjadi sampai terjalin hubungan. Tidak ada pertemuan, tidak ada peluang penjualan, tidak ada bisnis. Luangkan waktu untuk membangun hubungan, dan kemudian Anda siap menjual.
  3. Gagal merespon dengan cepat. Semakin cepat Anda merespon, semakin responsif Anda. Tidak membalas e-mail selama berhari-hari, pesan suara yang diabaikan, dan proposal atau perjanjian sales yang ditunda menunjukkan Anda tidak peduli dengan bisnis prospek. Lupakan nasehat yang absurd dimana respon yang cepat membuat Anda nampak ingin atau putus asa melakukan bisnis. Ini membuat Anda nampak responsif.
  4. Menjadi pemaksa. Tidak seorangpun yang menyukai pemaksa. Jadi saat pembeli Anda mengatakan "ya" - stop menjual. Dan jangan menjual, dimana mendapatkan pembeli untuk membeli lebih banyak dibandingkan yang mereka butuhkan. Ini baik untuk keuntungan jangka pendek dan buruk bagi hubungan jangka panjang.
  5. Berhenti saat ada penolakan. Tidak seorangpun yang mau menerima penolakan, tapi terkadang kita melihatnya saat tidak nampak. Penolakan adalah respon awal pada seseorang yang tidak dikenalnya, bukan sebuah kesimpulan. Atau bisa saja berasal dari penjaga gerbang yang tugasnya menolak.
  6. Terjebak dalam kesempurnaan. Tidak ada yang namanya proposal yang sempurna, surat dan response yang sempurna. Baik biasanya cukup baik kecuali berkaitan dengan situasi hidup dan mati, yang kebanyakan dari kita tidak demikian. Tambahan 20 persen yang Anda tempatkan pada produk, jasa, respon tidak diakui maupun dihargai oleh penerima. Tapi fakta dimana Anda terlalu lama merespon dikenali dan tidak dengan cara yang baik.
  7. Menggunakan keyakinan personal Anda. Tidak seorangpun yang peduli dengan pendapat Anda saat Anda dalam situasi menjual. Pandangan politik, sosial, dan olah raga hanya untuk diri Anda.
  8. Kurang fokus. Saat Anda tidak fokus dengan karyawan, klien dan prospek seolah Anda tidak berminat atau Anda terlalu berlebihan. Saat Anda tidak fokus dengan organisasi Anda, ini seperti versi terbaru kekacauan organisasi yang akan merusak moral staff yang berusaha menghadapi perubahan prioritas dan inisiatif baru.
  9. Tidak ada kehadiran eksekutif. Kehadiran eksekutif tidak semata-mata melihat bagian tersebut. Ini mengenai mengelola citra Anda dengan penuh pertimbangan dan tidak dibuat-buat. Suka atau tidak, lelah, banyak beban, berantakan dan orang yang ceroboh adalah mereka yang tidak menyadari kejadian yang sedang terjadi dan tidak membaca buku sejak sekolah menengah atau kuliah adalah gambaran yang sangat berbeda dibandingkan orang yang merawar dirinya dan secara intelektual ingin tahu.
  10. Tidak menunjukkan terimakasih. Sukses dalam bisnis tidak terjadi begitu saja. Disepanjang perjalanan ada banyak orang yang berbagi masukan, membantu Anda melalui saat yang berat, yang mungkin saja memberikan Anda gambaran. Jangan melupakan mereka saat Anda sukses. Selalu ada balasan dari rasa terima kasih.
Perkonomian saat ini dalam kondisi sulit. Memulai usaha baru bisa jadi melelahkan dan memberikan kepuasan – secara personal dan profesional. Tentu, Anda membutuhkan rencana bisnis, keuangan yang solid dengan produk atau jasa yang bisa dijual dengan proposisi nilai yang kuat. Tapi Anda membutuhkan lebih. Dan Anda harus mulai menghilangkan perilaku sabotase yang akan menganggu transisi Anda dari seorang eksekutif menjadi pengusaha.

Oleh: Tony Kubica. Pakar di bidang konsultan manajemen dan peningkatakn kinerja bisnis, Tony Kubica dan Sara Laforest memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam membantu pengusaha untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka.

Sumber: www.articlebase.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com

Sungai Di Bawah Laut

Subhanallah.....Maha Suci Allah yang selalu memberikan keajaiban melalui fenomena alam di bumi ini untuk menunjukkan kekuasan dan kebesaran Allah 'Azza wa Jalla. Dan pada awal tahun 2010 yang lalu Allah kembali menunjukkan kebesaran-Nya yaitu adanya sungai di bawah laut. Lho...kok ada ya...? Emang ada ya....? 

Fenomena ini ditemukan di sebuah laut di daerah Cenote Angelita, Meksiko. Sebuah fenomena yang sangat luar biasa. Kok bisa ya ada sungai di bawah laut. Dari mana itu sungai....? Hmm.... Bagi seorang muslim tidak perlu kita pusing-pusing memikirkan dari mana sungai itu berasal. Karena Allah ternyata sudah menjelaskan akan ada 2 laut yang akan mengalir bersamaan di suatu tempat. Emang ada yang belum tahu ya firman Allah didalam Al Qur'an....? Nih dia ayatnya :
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS : Al Furqon 53)
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar Rahmaan : 19-20)


Subhanallah....ternyata Allah telah memberikan berita kepada kita 1400 tahun lebih yang lalu melalui firman Allah di dalam Al Qur'an yang di wahyukan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Keajaiban dari fenomena ini semakin menambah keyakinan dan keimanan kita bahwa Maha Besarnya Allah dengan segala kekuasaan dan kehendak-Nya. So...tanpa menunggu lama-lama mari kita lihat foto-foto fenomena keajaiban alam sungai di bawah laut berikut ini:




Dan jika ingin lebih puas lagi melihat keajaiban fenomena alam ini silahkan lihat videonya di bawah ini dengan menekan lansung tombol play yang ada di layarnya... :

Ringtone HP Dengan Lantunan Al Qur'an

Syaikh Shalih al Fauzan mendapatkan pertanyaan sebagai berikut, “Apa pandangan Anda mengenai orang yang mengganti ring tone HP berupa musik dengan ring tone HP berupa bacaan adzan atau ayat al Qur’an?”

Jawaban Syaikh Shalih al Fauzan, “Tindakan ini adalah pelecehan terhadap bacaan adzan, dzikir dan al Qur’an sehingga bacaan-bacaan tersebut tidak boleh dijadikan sebagai ring tone HP. Ayat al Qur’an itu tidak boleh dijadikan sebagai ring tone HP.

Jika ada orang yang menyanggah dengan mengatakan, “Ring tone dengan ayat al Qur’an itu lebih baik dari pada ring tone berupa musik”.

Jawabannya adalah apakah ring tone itu harus berupa musik? (Tentu saja jawabannya adalah tidak, pent).
Solusinya, hapus ring tone berupa musik. Ganti dengan nada dering yang bukan musik, bukan pula ayat al Qur’an. Cukup nada dering biasa”.

Syaikh Ibrahim ar Ruhaili mengatakan, “Dikhawatirkan termasuk menjadikan agama sebagai mainan dan hiburan adalah apa yang kita jumpai akhir-akhir ini. Sangat disayangkan fenomena ini menyebar di tengah-tengah orang-orang shalih bahkan dilakukan oleh sebagian dai. Fenomena yang dimaksudkan adalah menjadikan bacaan ayat al Qur’an sebagai nada panggil HP. Bacaan ayat al Qur’an dijadikan sebagai nada tunggu, artinya ketika ada orang yang menghubungi maka terdengarlah bacaan beberapa ayat al Qur’an. Jika pemilik HP ingin merespon panggilan maka tiba-tiba bacaan ayat tersebut terputus. Dengan hal ini seakan-akan ayat al Qur’an dijadikan sebagai hiburan dan berarti mengejek dan mengolok-olok hadits Nabi jika nada tunggu berupa bacaan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kami tidaklah menuduh orang shalih yang melakukan hal ini bermaksud untuk mengolok-olok ayat al Qur’an. Namun kami katakana bahwa ayat al Qur’an selayaknya dimuliakan dengan tidak dijadikan sebagai nada tunggu HP atau semisalnya. Demikian pula hadits Nabi selayaknya juga tidak dijadikan sebagai nada tunggu. Demikian pula, rekaman doa para imam masjid. Itu semua tidak boleh dijadikan nada tunggu HP.

Orang yang menjadikan hal-hal di atas sebagai nada tunggu HP status hukumnya dirinci dengan dua rincian :
Pertama, jika orang yang melakukannya menyakini bahwa ini adalah bagian dari ibadah maka perbuatan ini hukumnya adalah bid’ah.
Kedua, jika dia sadar bahwa tindakan semacam ini bukanlah ibadah namun hanya sekedar ingin menggati nada tunggu musik dengan ayat-ayat al Qur’an maka hal ini termasuk melecehkan ayat al Qur’an.

Hendaknya kita bersikap pertengahan antara orang yang berlebih-lebihan –dengan menjadikan ayat al Qur’an sebagai nada tunggu, pent- dan orang fasik itulah orang-orang menjadikan musik sebagai nada tunggu. Dengan suara musik tersebut mereka ganggu kaum muslimin yang sedang menjalankan shalat berjamaah di masjid.

HP adalah nikmat dari Allah yang sepatutnya dimanfaatkan dengan benar. Ada ring tone yang bukan berupa musik yang bisa dijadikan sebagai nada panggil.

Tidak sepatutnya berlebih-lebihan tentang ring tone HP sebagaimana kelakukan sebagian orang. Ada hal yang mengherankan yang dilakukan oleh sebagian orang terkait urusan ring tone. Ada orang yang ring tone HP-nya berupa suara hewan, anak kecil yang sedang menangis atau sedang tertawa.

Demi Allah, ini adalah perkara yang lucu sekaligus menyedihkan yang dilakukan oleh orang-orang awan, lebih-lebih lagi jika dilakukan oleh dai.

Simbol-simbol keagamaan selayaknya dimuliakan. Bacaan ayat al Qur’an, hadits Nabi ataupun rekaman doa selayaknya dimuliakan dengan tidak dijadikan sebagai nada tunggu atau nada dering HP”.

SEORANG GADIS KECIL BERNAMA BAR'AH (TRUE STORY)

  
Ini adalah kisah gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah, yang orangtuanya dokter
dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada usia ini, Bar `ah menghafal seluruh Al Qur’an dengan tajweed, dia sangat cerdas
dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya. Keluarganya kecil dan
berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya … . hingga suatu hari ibunya mulai merasa
sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu bar’ah
menderita kanker, dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.
Ibu bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari
dan tidak menemukan ibunya di sampingnya … dan inilah ucapan ibu bar’ah kepadanya
“Bar`ah aku akan pergi ke surga di depan Anda, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-
Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak.. “
Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti apa yang ibunya berusaha beritahukan,
Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan
ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang
sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya
sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.
Suatu hari pihak rumah sakit memberitahu ayah bar’ah bahwa kondisi istrinya itu sangat
buruk dan ia perlu datang secepat dia bisa melalui telepon, sehingga ayah bar’ah menjemput
Bar `ah dari sekolah dan menuju ke rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia
memintanya untuk tinggal di mobil … sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal
dunia.
Ayah keluar dari mobilnya, dengan penuh air mata di matanya, ia menyeberang jalan
untuk masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak
ayah bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu…tak terbayangkan ..tangis gadis
kecil ini pada saat itu…!
Tragedi Bar `ah belum selesai sampai di sini… berita kematian ayahnya yang
disembunyikan dari ibu bar’ah yang masih opname di rumah sakit, namun setelah lima hari
semenjak kematian suaminya akhirnya ibu bar’ah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil
ini sendirian tanpa kedua orangtuanya , dan oleh orangtua teman-teman sekolah bar’ah
memutuskan untuk mencarikan kerabatnya di Mesir, sehingga kerabatnya bisa merawatnya.
Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar `ah mulai mengalami nyeri mirip
dengan ibunya dan oleh keluarganya ia lalu diperiksakan , dan setelah beberapa kali tes di
dapati bar’ah juga mengidap kanker … tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu
kalau ia menderita kanker….inilah perkataan bar’ah kala itu: “Alhamdulillah, sekarang aku
akan bertemu dengan kedua orang tua saya.”
Semua teman-teman dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi
musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah
untuknya!…..Subhanallah
Orang-orang mulai mendengar tentang Bar `ah dan ceritanya, dan Saudi memutuskan
untuk mengurusnya … ia mengirimnya ke Inggris untuk pengobatan penyakit ini.
Salah satu saluran TV Islam (Al Hafiz – The pelindung) mendapat kontak dengan
gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran … dan ini adalah suara yang indah
yang di lantunkan oleh bar’ah …
http://www.youtube.com/watch?v=NnNS9ID9Ecw
Link Bar’ah recited
Mereka menghubungi lagi Bar’ah sebelum ia pergi ke Coma(nama kota) dan dia
berdoa untuk kedua orangtuanya dan menyanyikan Nasheed …
http://www.youtube.com/watch?v=yD5S-jtxFls
Link Bar’ah Nasheed
Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter
memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia telah bersabar dengan apa yang ditetapkan
Allah baginya … tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya kanker sekarang
menyebar ke otaknya, lalu oleh dokter memutuskan untuk melakukan operasi otak … dan
sekarang bar’ah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan
Silakan berdoa untuk Bar’ah, dan bagi saudara-saudara kita di seluruh dunia.
Video bar’ah lainnya .. .
http://www.youtube.com/watch?v=gkIO02s6Ywg
Link Bar’ah recited
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang
Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [Al Baqarah:45]
Notes :
Translated and edited by Me
Notes ini aslinya sourcenya masih berbahasa inggris jadi saya minta maaf jika ada kata-kata
atau kalimat yang gak jelas N salah.
Shared By Kisah Penuh Hikmah

KISAH SEBUAH PERNIKAHAN



“Sedikit Renungan cerita buat kita yang banyak hikmahnya jika kita mau mengkajinya”
Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya saat itu aku
menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku rasakan justru rasa haru biru.
Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satu pun sanak saudara yang menemaniku ke
tempat mempelai wanita. Apalagi ibu. Beliau yang paling keras menentang
perkawinanku.Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari,
“Jadi juga kau nikah sama buntelan karung hitam’ itu ….?!?” Duh……, hatiku sempat
kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut ‘buntelan karung hitam’.
“Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam, gendut
dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya. Lebih tua beberapa tahun lagi
dibanding kamu !!” sambung ibu lagi.
“Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan Allah.
Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu…?” Kali ini aku terpaksa menimpali ucapan
ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat tersinggung mendengar ucapanku.
“Oh…. rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu. baiklah
Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan seorang dari kami ada di
tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan itu ke rumah ini !!”
DEGG !!!!
“Yanto…. jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba,” teguran Ismail
membuyarkan lamunanku.
Segera kuucapkan istighfar dalam hati.
“Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah …akhi,” sekali lagi Ismail memberi
semangat padaku.
“Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan mas
kawin seperangkat alat sholat tunai !” Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad
nikah.
“Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien.
Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain.”
Di kamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.Memandangi
istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah sekian lama kami saling diam,
akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.
“Assalamu’alaikum …. permintaan hafalan Qur’annya mau di cek kapan De’…?”
tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi disembunyikan dalam tunduknya.
Sebelum menikah, istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar
aku membacakan hafalan Qur’an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui.
“Nanti saja dalam qiyamullail,” jawab istriku, masih dalam tunduknya. Wajahnya yang
berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam. Saat kuangkat dagunya, ia seperti
ingin menolak. Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk
melakukan itu , ia menyerah.
Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku ‘tidak menarik’.
Sekelebat pikiran itu muncul ….dan segera aku mengusirnya.
Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.
“Bang, sudah saya katakan sejak awal ta’aruf, bahwa fisik saya seperti ini. Kalau
Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya,
mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang. Seperti
keberkahan yang Allah limpahkan kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima
sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah
yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan
mereka,” …
Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan). Kemudian bila kamu
tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan yang banyak.”(QS An-Nisa:19)
Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekatlekat.
Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang memiliki cacat itu.
Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik, ulama besar ummat Islam yang namanya abadi
dalam sejarah.
“Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih
sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya
dengan segenap hati yang ikhlas.”
Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam dekapku.
Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih menyisakan segumpal ragu.
“Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh… saya siap
menerima keputusan apapun yang terburuk,” ucapnya lagi.
“Tidak…De’. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah. Sudah
teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot
untuk tak datang tadi pagi,” paparku sambil menggenggam erat tangannya.
Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait do’a
kubentangkan pada Nya.
“Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta
buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku
ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa
cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku
dengan-Mu dalam Jannah-Mu !”
Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap raut wajah
istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya.
Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah sejati. Ia senantiasa menegakkan malammalamnya
dengan munajat panjang pada-Nya.
Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa melaksanakan shoum sunnah
Rasul Nya.
“…dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingantandingan
selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada Allah …” (QS. al-
Baqarah:165)

Ya Allah sesungguhnya aku ini lemah , maka kuatkanlah aku dan aku ini hina maka
muliakanlah aku dan aku fakir maka kayakanlah aku wahai Dzat yang maha Pengasih
Sumber : cerpenislami
Shared By Kisah Penuh Hikmah

Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur’an

Semoga Catatan ini bisa menjadi bahan Renungan Buat Kita Tentang Pentingnya menjaga Lidah Kita karena kelak semua yang keluar dari mulut kita akan dimintai pertangungjawaban
 
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta’ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.
Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Abdullah : “Assalamu’alaikum warahma wabarakaatuh.”
Wanita tua : “Salaamun qoulan min robbi rohiim.” (QS. Yaasin : 58) (artinya : “Salam
sebagai ucapan dari Tuhan Maha Kasih”)
Abdullah : “Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?”
Wanita tua : “Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu.” (QS : Al-A’raf : 186 ) (“Barang siapa
disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya”)
Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.
Abdullah : “Kemana anda hendak pergi?”
Wanita tua : “Subhanalladzi asra bi ‘abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa.”
(QS. Al-Isra’ : 1) (“Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari
masjid haram ke masjid aqsa”)
Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak
menuju ke masjidil Aqsa.
Abdullah : “Sudah berapa lama anda berada di sini?”
Wanita tua : “Tsalatsa layaalin sawiyya” (QS. Maryam : 10) (“Selama tiga malam dalam
keadaan sehat”)
Abdullah : “Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?”
Wanita tua : “Huwa yut’imuni wa yasqiin.” (QS. As-syu’ara’ : 79) (“Dialah pemberi aku
makan dan minum”)
Abdullah : “Dengan apa anda melakukan wudhu?”
Wanita tua : “Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha’idan thoyyiban” (QS. Al-Maidah :6)
(“Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih”)
29
Abdulah : “Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya?”
Wanita tua : “Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil.” (QS. Al-Baqarah : 187) (“Kemudian
sempurnakanlah puasamu sampai malam”)
Abdullah : “Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?”
Wanita tua : “Wa man tathawwa’a khairon fa innallaaha syaakirun ‘aliim.” (QS. Al-
Baqarah:158) (“Barang siapa melakukan sunnah lebih baik”)
Abdullah : “Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?”
Wanita tua : “Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta’lamuun.” (QS. Al-Baqarah :
184) (“Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui”)
Abdullah : “Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?”
Wanita tua : “Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun ‘atiid.” (QS. Qaf : 18) (“Tiada
satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid”)
Abdullah : “Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?”
Wanita tua : “Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam’a wal bashoro wal fuaada, kullu
ulaaika kaana ‘anhu mas’ula.” (QS. Al-Isra’ : 36) (“Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu
ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan”)
Abdullah : “Saya telah berbuat salah, maafkan saya.”
Wanita tua : “Laa tastriiba ‘alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum.” (QS.Yusuf : 92) (“Pada
hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu”)
Abdullah : “Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan
perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan.”
Wanita tua : “Wa maa taf’alu min khoirin ya’lamhullah.” (QS Al-Baqoroh : 197) (“Barang
siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya”)
Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita tua : “Qul lil mu’miniina yaghdudhu min abshoorihim.” (QS. An-Nur : 30)
(“Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka”)
Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai
untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya.
Wanita itu berucap lagi.
Wanita tua : “Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum.” (QS. Asy-
Syura’ 30) (“Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri”)
Abdullah : “Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu.”
Wanita tua : “Fa fahhamnaaha sulaiman.” (QS. Anbiya’ 79) (“Maka kami telah memberi
pemahaman pada nabi Sulaiman”)
Selesai mengikat unta itu saya pun mempersilahkan wanita tua itu naik.
Abdullah : “Silahkan naik sekarang.”
Wanita tua : “Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila
robbinaa munqolibuun.” (QS. Az-Zukhruf : 13-14) (“Maha suci Tuhan yang telah
30
menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya
kami akan kembali pada tuhan kami”)
Saya pun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita
tua itu berkata lagi.
Wanita tua : “Waqshid fi masyika waghdud min shoutik” (QS. Lukman : 19) (“Sederhanakan
jalanmu dan lunakkanlah suaramu”)
Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, Wanita tua itu
berucap.
Wanita tua : “Faqraa-u maa tayassara minal qur’aan” (QS. Al- Muzammil : 20) (“Bacalah
apa-apa yang mudah dari Al-Qur’an”)
Abdullah : “Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak.”
Wanita tua : “Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab.” (QS Al-Baqoroh : 269) (“Dan
tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu”)
Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.
Abdullah : “Apakah anda mempunyai suami?”
Wanita tua : “Laa tas-alu ‘an asy ya-a in tubda lakum tasu’kum” (QS. Al-Maidah : 101)
(“Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu”)
Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya.
Abdullah : “Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?”
Wanita tua : “Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya.” (QS. Al-Kahfi : 46) (“Adapun
harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia”)
Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.
Abdullah : “Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?”
Wanita tua : “Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun” (QS. An-Nahl : 16) (“Dengan
tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk”)
Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji
mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan.
Abdullah : “Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?”
Wanita tua : “Wattakhodzallahu ibrohima khalilan” (QS. An-Nisa’ : 125) (“Kami jadikan
ibrahim itu sebagai yang dikasihi”) “Wakallamahu musa takliima” (QS. An-Nisa’ : 146)
(“Dan Allah berkata-kata kepada Musa”) “Ya yahya khudil kitaaba biquwwah” (QS. Maryam
: 12) (“Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh”)
Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah
anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang
baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita
itu.
31
Wanita tua : “Fab’atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa
tho’aaman fal ya’tikum bi rizkin minhu.” (QS. Al-Kahfi : 19) (“Maka suruhlah salah seorang
dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih
baik agar ia membawa makanan itu untukmu”)
Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu
menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :
Wanita tua : “Kuluu wasyrobuu hanii’an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah” (QS. Al-
Haqqah : 24) (“Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu
kerjakan di hari-hari yang telah lalu”)
Abdullah : “Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya
sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya.”
Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :
“Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara
mempergunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hanya karena khawatir salah bicara.”
Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya
saya pun berucap :
“Fadhluhu yu’tihi man yasyaa’ Wallaahu dzul fadhlil adhiim.” (QS. Al-Hadid : 21)
(“Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah
pemberi karunia yang besar”)
[Disarikan oleh: DHB Wicaksono, dari kitab Misi Suci Para Sufi, Sayyid Abubakar bin
Muhammad Syatha, hal. 161-168] dari Situs Al-Muhajir
Shared By Kisah Penuh Hikmah

Recent Post

Hikmah

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (az Zuhd, Imam Ahmad)

Tinggalkan Pesan


ShoutMix chat widget

Popular Posts

Pengunjung

Download ebook gratis